Rabu, 23 Maret 2011

Be Open To Critics

Manusia nggak suka dikritik, tapi snagat suka mengkritik. Next time, you're being criticized. Put yourself in his/her shoes, dari situ, kamu akan tau apakah kritik itu berniat membangun atau sebaliknya...


We don't like being criticized
Why? Karena kita punya ego. Ego ini bersifat seperti lapisna pelindung yang paling luar buat harga diri dan self esteem. Dia ini yang sering jadi self-justification, meyakinkan diri sendiri bahwa kita udah melakukan yang terbaik, bahkan kadang paling benar.
Saat menerima kritik, orang yang egonya besar bisa ngerasa offended banget. Dia akan langsung ngeluarin jurus defense duluan, tanpa mikir apa kritik itu ada benernya atau enggak. Seperti yang ditulis Ozge Ozkaya, seorang ahli chakra yang menenmukan bahwa; when ego takes control, the brain is cut off from the heart.
Nah, kadar ego tiap orang tentunya beda-beda. That's why ada yang bisa nerima kritik dengan sportif, tapi ada juga yang jelas-jelas menolak untuk di kritik. Intinya sih tetap sama, we don't really like being criticized. Apalagi kalau datangnya tiba-tiba, tanpa diminta.


Where Critics Comes From?
- They critize because they care. Kritik juga bisa datang dari rasa peduli. Beda dengan temen yang mencela kamu akan sesuatu yang udah terlanjur terjadi. Kritik akan bad habits kamu yang tukang ngaret, lelet, jorok dan sebagainya itu nggak lain demi kebaikan diri kamu sendiri lho!

- Di luar dari tujuan yang semestinya, yaitu untuk membangun, ada kritik yang dilontarkan justru untuk menjatuhkan seseorang. Ini biasanya muncul dari rasa iri atau persaingan dari si pengkritik. Mereka akan memberi kritik tanpa solusi ataupun masukan yang berarti.


Accepting Critics
Agar lebih mudah menerima kritik, coba langkah ini:

1. Langsung introspeksi
Saat sebuah kritik masuk, jangan langsung bete, defensif, kecewa, rendah diri atau semacamnya. Langsung introspeksi diri aja dengan jujur. Keputusan tetap di tangan kamu, and you don't have to change something instantly

2. Tanggapi Dengan Humor
Nggak perlu terlalu serius menanggapi kritikan. Coba deh untuk langsung tersenyum, bahkan ketawa saat dikritik. ini akan menetralisir perasaan dan mencairkan suasana.

3. Manfaatkan Seoptimal Mungkin
Nggak setiap hari ada orang yang mau memberi tahu kekurangan kita lewat kritik. Maka, kalau sekalinya ada, manfaatkan sebaik mungkin. Tanya ke pengkritik, perbaikan seperti apa yang kira-kira bisa kamu lakukan. Ini bisa jadi ajang sharing juga lho!

4. Say Thanks

Apa yang di sampaikan orang lain dalam kritiknya memang belum tentu benar. Bagitu juga cara penyampaian mereka yang belum tentu baik. Tapi apapun itu, balas dengan ucapan terima kasih. Karena bagaimanapun, mereka udah mencoba menunjukan kejujuran dan kepeduliannya sama kamu.


Be Brave !
Jadi, jangan berpikiran negatif dulu terhadap berbagai kritikan yang datang ke kita. Coba lihat sisi positifnya dan perbanyak mengevaluasi diri. Kalau kita sadar akan kekurangan yang ada pada diri kita, akan lebih mudah buat kita menerima kritik. Memang awalnya akan terasa berat. Selain harus melawan ego, ide yang kita punya juga bisa langsung berantakan begitu dikritik sana sini. Tapi ada posisi positif yang bis akita ambil, yaitu:
  • Muncul sikap terbuka dalam diri
Saat kita berani menerima sebuah kritik, saat itu pula kita berhasil melawan ego dan membiarkan sebuah ide baru masuk.
  • Meningkatkan evaluasi diri
Harusnya kita sadar bahwa selalu terdapat kekurangan dalam diri kita. Dengan adanya kritikan, kita terbantu dalam mengevaluasi kelemahan tersebut
  • Menimbulkan presepsi yang baik
Keterbukaan yang kita miliki dalam menerima kritik, secara nggak langsung akan membuat orang lain melihat kita sebagai orang yang nggak defensif dan enak di ajak bicara. Hubungan pertemanan pun dijamin akan lebih solid.

p.s : taken from GoGirl! magazine 67/August 2010.
Yours, Luthfiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar